Studi Bawah Air di Bangsring Underwater

Bangsring underwater terletak di sebelah timur Banyuwangi tepatnya di Dusun Krajan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Bangsring Underwater atau biasa disingkat Bunder sudah terkenal dengan destinasi wisata air terutama lautnya. Kini jujukan di Banyuwangi tidak hanya melulu Kawah Ijen atau Desa Adat Osing, tetapi ada juga tempat wisata pantai dan selam yakni di Bangsring.

Pengambilan data penelitian

Sebelumnya, tim penyelam BISA Indonesia dalam kegiatan penelitian yang didukung oleh Pertamina TBBM Tanjung Wangi mendokumentasikan kondisi perairan Bunder di empat titik pada dua zona yaitu zona pemanfaatan dan perllindungan pada kedalaman 5m, 7m dan 10m.  Zona inti merupakan zona dimana banyak juvenil ikan sehingga dijadikan zona perlindungan khusus sedangkan zona pemanfaatan yang biasanya dimanfaatkan untuk dijadikan lokasi wisata melihat terumbu karang dan ikan yang ada di Bangsring. Dari keempat titik tersebut, berdasarkan reratapersentase  tutupan terumbu karang maka kondisi di Bunder dapat dikategorikan dari rusak hingga cukup baik. Tutupan karang yang termasuk buruk didominasi oleh adanya Rubble atau potongan-potongan karang yang kemungkinan rusak karena pengeboman ikan yang terjadi di masa lampau. Sedangkan pada titik dengan kondisi cukup baik memiliki persentase hard coral yang cukup tinggi.

Baca juga: Diskusi Pengelolaan Pesisir Bangsring

Komunitas ikan karang di sekitar Bunder, didominasi oleh ikan dari keluarga pomacentridae atau damsel fish. Ikan ini memang tergolong ikan mayor dan ditemukan di hampir seluruh perairan di dunia. Ditemukan pula ikan acanthuridae, apogonidae, carangidae atau trevally serta labridae. Beberapa keluarga ikan yang ditemukan adalah ikan konsumsi, ada pula yang biasa diambil oleh nelayan ikan Banyuwangi dan dijual sebagai komoditi ikan hias. Secara keseluruhan dalam penelitian ini ditemukan kurang lebih 60 jenis ikan di Bunder. Selain ikan, perairan ini juga menjadi habitat bagi penyu. Salah satu penyu yang teramati diperairan ini adalah penyu yang semakin sulit kita jumpai yaitu Penyu sisik atau hawksbill sea turtle (Eretmochelys imbricata).

Hasil penelitian yang dilakukan selama bulan Agustus 2018 ini memperlihatkan masih adanya kawasan perairan dengan kondisi karang yang rusak. Karena pentingnya peran perairan ini bagi perekonomian masyarakat dalam pemanfaatannya sebagai objek wisata dan bagi kekayaan keragaman hayati khususnya di Banyuwangi,  maka sebagai tindaklanjut dari penelitian ini kemudian dilakukan kegiatan konservasi berupa rehabilitasi karang untuk membantu memperbaiki kualitas ekosistem perairan ini. Kegiatan rehabilitasi ini akan dilakukan bersama-sama antara BISA Indonesia dengan Pokdarwis Bunder dengan dukungan dari Pertamina TBBM Tanjung Wangi.

Baca juga: Masyarakat Bangsring Rehabilitasi Ekosistem Laut

Berikut beberapa jenis ikan yang terdapat di perairan Bangsring, Banyuwangi (foto dari berbagai sumber):

Translate »