Research-based Conservation
Alam dan manusia adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Perubahan padanya pasti akan terjadi setiap saat. Kami ingin BISA Indonesia dapat terlibat dalam setiap perubahan positif yang terjadi, demi lestarinya alam dan sejahteranya umat manusia.
Konservasi berbasis riset adalah aplikasi riset dalam tindakan manajemen konservasi dan pembuatan kebijakan. Ini didefinisikan sebagai kegiatan riset dalam mendapatkan informasi ilmiah secara sistematis baik dari studi literatur atau studi praktik yang dilakukan oleh rekan masyarakat, pengalaman praktisi, penilaian pakar independen, dan pengetahuan lokal/asli yang berhubungan dengan topik konservasi tertentu. Hal ini juga termasuk memberikan riset pada efektivitas intervensi manajemen yang tidak sesuai, ancaman, masalah, serta faktor ekonomi yang terjadi saat ini.
Pentingnya konservasi berbasis riset perlu diterapkan karena berdasarkan hasil pengamatan, seringnya pengambilan keputusan dalam konservasi lebih didasarkan pada intuisi atau pengalaman praktisi yang sering mengabaikan bentuk keberhasilan dan kegagalan riset lainnya seperti informasi ilmiah. Hal ini menyebabkan hasilnya menjadi mahal dan buruk. Konservasi berbasis riset memberikan akses kepada informasi yang akan mendukung pengambilan keputusan melalui kerangka kerja berbasis riset apa yang bekerja dalam konservasi.
Selama dekade terakhir, metodologi untuk menghasilkan tinjauan sistematis telah ditingkatkan dan distandarisasi. Fokus konservasi berbasis riset adalah repositori berbasis data yang mensistematisasikan dan menyediakan akses ke upaya konservasi, program, dan penelitian tentang keanekaragaman hayati dan lingkungan berdasarkan publikasi yang ditinjau berkualitas tinggi.
Karena konservasi berbasis riset didasarkan pada data primer tentang intervensi, maka sama baiknya dengan data yang tersedia. Bahkan ketika data tersedia, beberapa penulis telah mencatat bahwa konservasi berbasis riset mungkin tidak secara rutin digunakan dalam pengambilan keputusan untuk kebijakan pengelolaan dan konservasi. Seringkali mungkin ada keterputusan antara ilmu yang dihasilkan dan intervensi manajemen yang diambil.