NGUPING (Ngobrol Itu Penting) edisi pertama dengan semangat belajar bersama dilaksanakan mulai hari ini Minggu 14 Januari 2019. Kegiatan pertama ini menjadi awal yang baik bagi banyak kegiatan ngobrol-ngobrol, diskusi, dan saling sharing ilmu di BISA Indonesia kedepannya melalui program NGUPING. Tema ngobrol kali ini adalah tentang pengenalan dan pelatihan pembuatan video. Tema ini dipilih menjadi tema kegiatan pertama karena BISA Indonesia ingin mengajak masyarakat lebih memahami lagi akan pentingngnya dunia video di era milenial ini. Video menjadi salah satu sarana penting dalam penyebaran informasi yang begitu cepat sekarang ini. Dengan pemahaman yang baik tentang video, diharapkan isi dari video yang dibuat akan lebih menarik dan benar-benar sesuai dengan tujuan dibuatnya video tersebut.
Diskusi kali ini bersifat workshop dengan total pertemuan lima kali tatap muka dan sisanya eksplorasi di lapangan dan editing gambar. Peserta kegiatan ini telah diseleksi sebelumnya melalui pendaftaran selama kurang lebih satu minggu, dan dipilih 10 peserta untuk mengikuti rangkaian kegiatan ini. Kegiatan yang dinarasumberi langsung oleh Okie Kristyawan, Co-Founder Sorgori Documentary and Archive ini berlangsung dengan lancar dan antusias tinggi dari peserta. Narasumber yang sangat komunikatif ini cukup membuat peserta yang hadir antusias mengikuti prosesi kegiatan dari awal hingga akhir.
Proses pertama yang dilakukan dalam pelatihan video ini adalah pengenalan gambar/ video kemudian dilanjutkan dengan pengenalan alat perekam gambar dan teknik pengambilan gambar yang benar. Setelah peserta memahami komposisi gambar dan penguasaan pengambilan gambar yang bagus, peserta diberi waktu untuk melakukan eksplorasi gambar yang diinginkan. Sesi ini cenderung tidak mudah. Sebelum melakukan pengambilan gambar, peserta diharuskan untuk membuat narasi gambar baik dalam segi jalan cerita, audio, gambar yang dibutuhkan, dan lain-lain.
Selanjutnya adalah editing gambar. Gambar yang sudah diambil kemudian diedit untuk dibuat video durasi pendek menggunakan software Vegas Pro. Pada pertemuan ini, narasi dan gambar yang sudah diambil disesuaikan dalam satu bentuk cerita jadi dalam satu software tersebut. Editing berupa konsep audio, visual, dan grafis tambahan. Pertemuan utama adalah presentasi yang diikuti oleh semua peserta dengan antusias. Setiap peserta mempresentasikan video-video karya mereka masing-masing dan menceritakan jalan ceritanya dilanjutkan dengan diskusi. Kemudian tantangan selanjutnya adalah membuat video kembali tanpa arahan dan dipresentasikan pada akhir sesi kegiatan.
Yang tidak kalah menarik pada NGUPING sesi pertama ini adalah antusiasme teman-teman difabel yang ikut serta dalam kegiatan. Salah satu peserta kegiatan kali ini adalah peserta disabilitas tunarungu. Raka, salah satu teman tunarungu dari UKM Jamaah Cinema Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga ini mengaku bahwa dia ingin menjadi sutradara film tunarungu yang inspiratif, yang membawa cerita-cerita tentang keresahan tunarungunya ke masyarakat. Bahkan untuk mempermudah keberlangsungan acara, dia rela memncari translator bahasa isyaratnya sendiri. Hal ini juga cukup diapresiasi oleh peserta pelatihan lainnya.
Setelah seluruh rangkaian ngobrol, diskusi, sharing, dan pelatihan selama kurang lebih 15 hari, dihasilkan 10 video yang berhasil dibuat oleh peserta NGUPING #1. Video-video karya peserta tersebut dapat dilihat langsung di channel youtube BISA Indonesia. (klik disini)